Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Kau dan Aku (Satu)

Kau dan aku tercatat antara mereka
di berkahi Tuhan berupa teman
dan orang-orang yang di sayangi
 

Adakah antara seorang mereka
dengan akrab dan bergairah
yang dapat kita minta:
“Dapatkah kau menanggung penderitaanku suatu hari nanti..?
Adakah antara mereka yang tahu bahwa di balik nyanyian diri kita
terdapat sebuah lagu tak dapat di suratkan dan dawai yang bisa di atur

Adakah antara mereka yang ingin mengetahui duka cita dari kebahagiaan,
dan kebahagiaan dari pada duka cita kita..?”


(Muhammad Yusuf: Mentajai-03.05.2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar