Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Topeng

Kemunafikan dan kepalsuan
tak kan mengubah diri menjadi kebenaran
sekalipun di warnai
dan di jubahkan oleh sutera
dalam istana megah

Penipuan takkan jera
menikam duri-duri paku
meski ia menyentuh
dengan gemulai manis kelembutan nan syahdu

Keserakahan mustahil menjelma kepuasan batin
yang mengisi sumur jiwa
meski gunung-gunung angkuh seluruh dunia
menutupi ke dalaman samudera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar