Adalah malam di taburi kerlap gemintang
dengan hati tunggal dan impian sakral
Dari udara lembab di lembah ngarai
memuting hingga ke langit pucat pasi
lalu jiwa menembangi dawai lirih
Cinta yang begitu singkat dari relung suara
menggaung serak dalam rongga cermin tua
namun begitu lama untuk melekanginya
sebab malam-malam tanpa batas
dan waktu-waktu melilit dada
membakar hari dengan menumbalkan pengorbanan
Embun jatuh ke rerumputan
terbawa angin membisiki dedaunan pohon yang memutih
Meluka kesendirian
dalam duka yang ditinggalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar