Angin
kau takkan pernah jenuh
memenuhi rentang ruang dan waktu
silih berganti
di setiap denyut aorta
memandangnya dari kisi-kisi jendela
Maka bawalah lembaran buku hati ini
dengan jemari halus dawai liramu
:kepada ingatannya
Sampaikan sayap-sayap embunku
yang selindapkan tipis selendang kabut
di tanah basah cumbui prahara
negeri senja
untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar