Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Gambar Rembulan

Kau beri aku malam itu
kala semburat sinar bulan
dan gemintang bermain dengan terangnya
mengalunkan dawai-dawai kasih
mengitari cahaya sebatang lilin
lalu seakan hendak menyinari sendiri
telaga kesedihan di kedalaman matamu

Namun
aku tak dapat tahu
bahwa semuanya akan segera cepat berakhir
dengan hanya menyisahkan seraut wajah pasi rembulan


By: Mhd.Yusuf 12 Oktober 2010 jam 0:51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar