Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Renungan Hidup

Hati terdenyar dari lembar masa lalu
menjadi ego dalam lukamu
masih mengulum patahan lara
bukan menggurui diam dan lalu membiarkannya
tapi samsara waktu dalam hidup seperti anugerah fajar
dengan sabar merekahkan surya
lalu duduk berpulang di petang senja
dengan sejumput bekal
serta malam menjadi ranjang perjamuan untuk esok kembali
Semesta adalah berkah untuk hidup dan kehidupan yang panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar