Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Asmara Yin Yang

Ada segumpal hati kian tak mengerti
akan tangisan malam
kala hati terpaut karena sayang dan cinta
tak mampu jua jiwa menjauh
jika ada beda
itu anugrah
jika ada sama
itu cinta
karena mungkin
malam memang tercipta karena siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar