Beberapa benih gemintang tumbuh di biji kepala
polos serupa luas malam dengan purnama hampir sempurna
Serta lalu langit berubah merah
menahan serdadu gemawan bertandang
mencubit malam bermain di rahim lautan dengan gelombang
merubah raut karang jadi sempoyongan
usai terguyur segentong anggur dalam rinai deraian hujan
Namun gemintang tak jua retas susuri masa
radangi alur aorta menyauh pada tepi pantai yang entah
Titah-titah kudus di kunyah
ketika ayat-ayat cinta ruah
tubuh tergetar gemetar
silih berganti halimun berpendar
menyulut angin yang tunggangi segala
pada lorong-lorong masa di dada senja
Gemintang sungsang dalam janin
musim-musim menjadi sumbing
bulan bening pun teriris
laut menjadi sesak di himpit langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar