Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Semesta Kata Dalam Ruang 'Bla'

Aku tak paham banyak tentang sastra
berkata tentang bla-bla-bla
yang bukan sengaja ku tulis tanpa majas
seperti melukis di tumpukan berpasir

Aku tak paham kata serapah
bercerita tentang bla-bla-bla
yang kau sebut bahasa sampah orang malas
seperti berputar di dunia malang si pandir

Di ruang penuh bla-bla-bla
Berkata tentang banyak bla-bla-bla

Pengembaraan ke semesta benda berwujud kata bla-bla-bla
bersenandung kebebasan rasa dengan bla-bla-bla
mengalir dari getar jiwa yang kadang terasa bla-bla-bla
susuri anak-anak sungai menuju samudera penuh bla-bla-bla

Di ruang penuh bla-bla-bla
Berkata tentang banyak bla-bla-bla

Aku kau dan mereka
Tanpa tatap mata
tak perlu menujah tudingan kata
apalagi dengan bahasa serapah

Mari nikmati saja
sambil belajar penuh pengertian kata
akan rasa bla-bla-bla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar