Ketika lumpur menanam tapak
dan langit senja memerah
menggenang jejak yang lewat
sejumlah tempat dan nama
Ketika ragu memasung
dalam cuaca teramat dingin
langkah tersuruk waktu
dan suara tercekik ruang pengap
Aku tak mengundangmu datang
meski rindu akan hasrat
biarlah hanya akan terurai
angan dan perlambang
sambil teriak serak diam-diam
Dari jelagaku
bukit keraguan dan kecemasan
masih dapat ku pandang telaga itu
sebagai tapak dan jejak kesabaran yang sunyi
Dari jelagaku
di altar penyerahan dan peleburan istana ishtar
masih bisa ku kenang penggalannya.
Aku tak mengundangmu datang
meski rindu akan hasrat
biar ku jengkal jarak dan luka antara langit dan bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar