Banyak kalimat sungsang menggelinding di ranjang
hitam-hitam menyelindap pengap dari deretan almanak
gugur dari batangan hari yang mengunyah musim
Ketika dahan patah senggamai jaman di tanah basah
terhempas dalam lumpur debu penuh ular
anginpun menuding desis dengan arak-arakan halimun
saling sambar
gigilkan jisim dalam lamun
yang mengeja pelan judul demi judul kejayaan masa suram
sambil menjilati gerhana diam bersampul senyum
Pundak kelu
berderai peluh merunut abdi
merangkak ulang kembali terjal gemunung
dan mencumbu dinding-dinding sepi
serta tak jarang lembaran terkoyak di terpa ombak
gemetar
nanar
namun tak sudi harap merapuh di tengah belantara kasih
meski senjakala menyisakan luka tertikam prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar