Kau tahu malam!?
aku pasi mengeja gelisah
atau gemintang yang di telan hujan
menyulam suara-suara bergentayangan
dan bayang-bayang berdiri di tepi ranjang
menadah embunmu dalam tempurung jalang
mengoyak dinding-dindingmu lantang
menjilat mendungmu tak jua hilang
dalam dinginmu kian membekukan
Bedebah kau semesta kata!
satu jiwa mati di tumpukan batu
antara bentang ruang dan waktu
Pergilah!
aku mau luruh dalam hujan
atau badai praha dengan sejuta cabikan
biar patah lembar biduk tanpa nisan
biar remuk hening segumpal darah bernanah
biar luka-luka enggan hengkang kuremah
biar kuhempas semua senja yang lelah
wahai, angin mengeras
tiup daun berserak dari ikatan
hingga ranting jatuh menghujam liang
lelehkan purnama hambur dalam kenangan
serta surya hangus membakarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar