Ada tentang yang tersengal di rekahan musim masa
menunggangi angin meliuk pucuk-pucuk akasia menuding cakrawala
berjingkat menyulam jejala halus pada ujung retina
lalu menyelubungi jubah senja menjadi pekat merah
Hening rebah embun di ranjang malam menumpuk
bilur biru terjegal-jegal prahara menelusuk
menyuluh secanting lilin dalam badai suci
menggeliat dari lilit riak rakar-akar hidup yang mengoyak bumi
Jengkalan ruas nestapa menyeruak serpihan hati
terserak di telaga sepi
di gapit pungut tiada tepi
lalu terburai lagi
(02082010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar