arimata sebening mataair
tercurah-menelaga
menguap terseret angin
menampar tampar asin-getirnya laut
ombak menepi
menghitung pasir di bawah mendung
tapi titik masih janin di rahim bulan
berkerut pelupuk hari direnggut dendam
rindu yang sering diam-diam menikam