Telah lama kupinang sepi
dari sudut-sudut hening dunia paling sunyi
tanpa pamrih menjadi pecundang kerajaan kasih
kusetubuhi rindu membatu di malam-malam nyeri
meniti tapak uraian detak-detik hari
meski gigil dalam pasung impian tak bertepi
kukumpul dawainya menjadi hymne nyanyian hati
kelak jadikan perjamuan di altar suci
namun kau selipkan belati
ketika angin desaukan nadamu ngeri
menghujam karang rindu yang kupatri
lagi
dan lagi
pecah berkali-kali jadi serpih
membuatku telanjang berlumur letih
mengeja dosa sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar