Ketika jemari halus sang waktu memanggil jiwa
pada reguk akhir pundi-pundi lembaran kembara
jangan goreskan setumpuk ngelangut di pusara
sebab ratapmu merupa warastra yang mematah
derai riak anak-anak sungai menuju samudera
di bawah lengkung cahya nabastala lazuardi
Biar kepurnaan membuka baru goresan nawala
menjadi saksi sebuah kembara melintas mimpi
mengurai anugerah di pintu cakrawala
meniti titah sawantah dalam cakra manggilingan
di tengah riuh angin yang menyelindap sepi
Dan ia menjemputku dengan derit kerandanya
kembali ke altar pangkuan malam yang bening
mendulang getar debar dalam sajadah hening
Tidak ada komentar:
Posting Komentar