Seorang bidadari berjalan membelah ranah keterasingan
mata sayu menjelajah rekah arah tujuan
Ia tempuh
satu jiwa memanggil rindu dalam sepi
satu kehidupan bersumpah sehidup semati
satu nafas satu hati
satu asa dalam merajut lukisan
seribu angin satu tujuan
Seorang lelaki menapak bentang belantara rimba
nafas mendengus endus enigma selembar kanvas
merangkap diri sendiri dalam kabut telaga rasa
selimuti diri bersama debu-debu beringas
namun tetap satu hati
mengikat gores kasih di dahan akasia
ringkih rautnya
pasi jiwanya
bersama tubuhnya terkubur satu bidadari
dalam satu nisan jiwa
Senjakala, sebentang kisah di tapal senja
(29082010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar