Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Roman Picisan

Kan ku daki gunung-gunung
serta lalu mengarungi lautan badai
jika itu dapat membawamu menjadi milikku
untuk menunjukkan
bahwasanya betapa dirimu begitu berarti

Dan dalam keyakinanku
engkaulah perempuan itu
akan membuatku menjadi seorang pria

Telah mencari dan menanti sepanjang hidup
melalui banyak waktu dalam ketersia-siaan
namun kini telah ku temukan dirimu
untuk bersama dalam cerita kisah cinta
yang dapat membukakan mataku pada istana romansa


(10092010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar