Ini jiwa mengurai rasa yang terbentang masa
mangasah naluri dalam rahasia dan misteri cinta
susuri bahari menunggang angin yang memisau
kayuh nestapa menitikan buihnya ke tepian
:gugah raga di tanah penuh kelengangan
lalu membangun pualam cinta yang tak jua purna
Setelah kaki beranjak menjemput hasrat akan mimpi
sepi masih berjelaga menyulam gigil puing-puing malam
warnai lazuardi dengan ceceran rindu yang bersarang
di setiap ruas waktu dan ruang
Ini kali semburat senja tak mampu kukanvaskan
sebab langit basah di teluh berlaksa aksara luka
ketika dahaga jiwa menujahkan amarah
lembayungnya menikam dengan mendung
:berlumur jelaga di kabut prahara
Pada setiap lantang jejak surya
pada detak hitungan purnama
pada hati yang bersarang di bibir angin
menampar-nampar rindang kerinduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar