Senyum yang runut dalam tawamu
kental dengan adorasi cinta
seperti candu kanabis melemahkan jiwa
meregangi saraf-saraf sensorik cranium
Gradasi prosesi bagai debur ombak
menggulung dari kejauhan
sebelum memecah pantai kesunyian
menabur buih busa
membelai undakkan pasir
Ku bayang kembara kelana hidup
bak kisah seribu satu malam
di populasikan pangeran
jin
pencuri
dan kau
berada diantaranya
menarikku ke alam mimpi
dan memuntahkan kembali ke bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar