Kami ini roh duka
sedangkan nestapa terlalu mulia
untuk menempati hati yang kerdil
Bila kalian tertawa suka
kami meratap lara
Sedangkan dia yang pernah di tempa bakar
dan di cuci oleh kepedihan airmata sendiri
akan suci lestari
Kalian tak menangkap jeritan kami
sebab kebisingan hiruk-pikuk peradaban hari
telah memekakkan inderamu yang tersumbat
dan mengeras karang oleh zat batu
yang tak perduli akan kebenaran
Tapi dendang lagumu sampai jua kepada malam
yang telah membisikkannya ke dalam hati
dan membukakan sanubari kami
Kami melihatmu dalam cahaya tudingan api
tapi kalian tak melihat kami
sebab di sini
kami berada dalam gelap sudut-sudut ketersisihan
yang menyandang cahya penerang hati
(31082010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar