Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Serpih Sayap-Sayap Patah

Menitik tetes-tetes darah
membakar pedih hati
memalingkan wajah dari tidur gelisah
dan berlutut di hadapan altar ishtar
sambil menangis memukul-mukul dada
dalam kebingungan

Tiada pidana lebih berat
ketika diri terperangkap
dalam rengkuhan sayapnya
menahan kecamuk batin berkepanjangan
dengan hati merana
disertai keluhuran budi
menopang pilar-pilar telaga asa

Bersusah payah
tak mampu mencekik kesucian cinta
namun ia tetap menjadi hangat baranya
dalam luka yang meradang

Lalu dari kepundannya
merinaikan embun bersama nanah airmata jelaga
menggenang asa batangan pelangi
yang curah dalam pasi
merengkuh piala istana cinta

(07092010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar