Kita bercengkrama sua
kelu kesah dan tawa dalam asa
takdir menggiring saling berteduh
kemudian kita berucap selamat tinggal
Telah jauh ku tapaki seluruh kegelapan
sebab jejak kasihmu terkuas di kanvas kesepianku
lalu menyulamnya dari serpihan-serpihan tertinggal
Siapa akan mendengar gema cerita yang pernah tergoreskan?
Biarlah berdering keras dalam hati
hingga terungkap dalam kenangan
Lihatlah burung-burung yang berkelebat
membelah bayang-bayang awan di langit
dan ku letakkan sejumlah kenang impian
serta mendulang esok yang akan datang
Larik harmoni melingkar serta tumbuh dalam hati
selama kita masih mengenangnya
Meskipun kau pergi
aku percaya
bahwa kau masih bisa memanggil jelas nama ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar