Kau tenun sahara
dengan reranting kaktus
menyulam gunung salju
di ujung retina
Terjaga dalam gulir embun
hingga ke ubun fajar
serta binasa
di punggung merah senjakala
Kau kecipakkan
senar-senar dawai absurd
antara pekat hujan bersalju
dan harum manis kidung musim
dalam samsara masa
Mengukir nirmala
dari pualam utuh
dan membuatnya gemetar
dalam kepadatannya lazuardi
Kau kuas zohra
tak terpungut dari kelopak cakrawala
dalam ruang angin bersekat sunyi pasi
Mati ketika menyetubuhi rahim kata
beranak pinak dalam prahara musim
terselingkuhi guntingan dalam lipatan waktu
(05092010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar