Jika bisa kau rasa peluh gulana ini
jangan turuti lemah hati
kelak kan paham jua sejati tubuh rapuhmu
Buang jauh sedu-sedan itu
tegakkan jisim dengan senyum
meski hati merejam luka duka terkulum
Tersenyumlah..!?
tersenyum meski dengan kebencian
yang mewakili suci hatimu
Atau tertawalah..!!
lengking serupa gelegar alam
mengguncang jauh ke dalam indera
dan dada-dada mereka
hingga merekah paksa sejuta hati
dari lelap tidur tradisi
para pengasuh bayi
Gaungkanlah..
gemakan lebih keras kepada langit
tunjuk dan katakan
:inilah airmata darah
dari kesucian hati yang terpasung
Lalu rangkai kepedihan
sebagai jamuan altar nisan jaman
di antara mengering telaga keabadian
:tempat para pengabdi kasih
menaburkan doa dan menziarahi cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar