Ketika lumpur menanam tapak
dan langit senja memerah
menggenang jejak yang lewat
sejumlah tempat dan nama
Ketika ragu memasung
dalam cuaca yang teramat dingin
langkah tersuruk dalam waktu
dan suara tercekik dalam ruang pengap
Aku tak mengundangmu datang
meski rindu akan hasrat
biarlah hanya akan terurai angan
dan perlambang
sambil teriak serak diam-diam
Dari jelagaku
bukit keraguan dan kecemasan
masih dapat ku pandang lorong-lorong itu
sebagai tapak dan jejak kesabaran yang sunyi
Dari jelagaku
di altar penyerahan dan peleburan istana ishtar
masih bisa ku kenang penggalannya
meski rindu akan hasrat
biar ku jengkal jarak dan luka
antara langit dan bumi
By: Mhd.Yusuf 12 Oktober 2010 jam 0:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar