Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

ANNISA

Annisa..
Sebulir mataair musim kemarau di bibir pantai
Serpihan anugerah langit yang menelusuk batas makna hidup terurai
mengepakkan sayap-sayap airmata kebebasan di pintu senjakala
melebur duka cita dalam lingkar kodrat dan adat istiadat

Annisa..
Menyatu cita hati dalam biduk sederhana perahu cinta
prahara singgah dan mengoyak cabik layar senyumnya
namun bening mataair tak keruh oleh titik-titik nila
merubah airmata menjadi pilar-pilar karang lantang seluas samudera
pada dinding asa ruang-ruang maktab kebebasan cakrawala dunia

Annisa..
Cahaya pelangi bidadari
Merpati putih surgawi

(07082010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar