Ialah tirai yang menyelubung
bersekat-sekat wadahnya keluh
dari getar getir kebendaan
mencercapi rasanya cipta rasa
dari tiap-tiap sisi penjuru angin
telanjang dan mabuk di bawah matahari
bagai lebah-lebah tabuhan menggelantung
antara langit dan bumi
tak nyaman pada rasa sakit
susah mengisi kantung-kantung jubah
Di jalanan panjangnya wajah samsara
penuh warna dan isi
hitam geramnya amarah
merah mencongkak angkara
kuning yang memburui jengkal tanah
sementara nugraha menjelaga
berisi hening dibekap bisu
Aku!
masihlah dungu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar