Hujan merangkul malam tak bersekat
angin kental berjingkat
debu-debu berdenyar gagap
sepanjang jalan purbani pengap
Ku temui hasrat
bangun diantara mayat-mayat
berlarian telanjang bulat
dalam kotak otak arena
:tanah babad
Luka-luka hambur mengangkang
dari lendir selangkangan
dari dengus nafas keserakahan
dari ketuhanan yang menuntut hak
dari luka pertiwi yang tengah dirajam
"Kenapa tak ludahi saja perbudakan?!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar