Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)
Membunuh Sepi
Adalah jauh malam
dengan cerlang biru gemintang
soneta ranting mencari angin
berputar dilangit dan bernyanyi
membajak kunang-kunang menari
mengikatnya dikerindangan pematang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar