Dimana kuretas peradaban
jika kertas habis dari hutan
padang-padang terpanggang arang
asap-asap menunggu dihisap
angin menggiring jatah antrian
Kemana mataair curah
jika gemunung tak rindang akar
telaga-telaga bening sumbat
di mata gergaji
hujan menjadi bah di masa tak terkira
tunas-tunas bumi sesak
bernafas sungsang dari atmosfir koyak
di depan hidung tuan nafsu tersumbat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar