Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Jum'at Yang Tercoreng

Langit-langit siang di kubah
menirus hitam dari anyirnya merah
dentum membredel shaf-shaf jemaah
toreh wajah-wajah umat yang jengah
amoral di otakmu juga harus dibedah
jangan linglung hama melanda
ulat-ulat bulu merajalela
tuntut runutkan cermin pada wajah
lintangkan di buana nirmala nan senja

(Jum'at berdarah mesjid mapolsek Cirebon / 15-04-2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar