Sekelilingku dalam diam
kata-kata di maktab layu
menyiangi tirusnya kemarau
luruh di batu menghitam
liang yang menjelagai waktu
Tersungkurku dalam diam
sebab laut di dadamu bias
oleh ombak tak bermusabab
lantas pecah menyerpih
terhisap matahari garang
lalu jatuh menghujam tubuhku
masih berpayung airmatamu
Biarku dalam diam
mengeja rela kelembutan yang legam
dengan jantung berdarah
bersama udara yang menua
menyisiri, anginpun mati
(Kesekian kali kau tusuk aku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar