Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Kepada (Jam Dinding)

Malam terajam dilegam waktu
kelopak-kelopak bunga mekar
dari urat nadi yang terpenggal
seperti rela dengan lambaian lalu
menarik sauh menuju segala gugusan
melayati jazirah dengan sayap-sayap mega

Dan derit detak samsara
mengirim sebuah pembunuhan pada gemintang
:menembus ruang waktu
serpihkan dingin dengan segala tarian
menggalah dinding-dinding malam
merebut kehendak purbani
namun hanya ada ratap dan doa-doa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar