Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Ramadhan Di Taman-Taman


Ada suka cita
di pematang batu-batu taman
menunggu tetabur
berlaksa embun dahaga
gulir dari rindang tengadah
para handai taulan
bekal penghuni tanah-tanah merah
nuju perjalanan kembali
ke pintu-pintu keabadian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar