Aku sering tersenyum dalam diri, yang bahkan jauh tersimpan di bilik jisim buruk ini. Tersenyum dengan segala getir kodrat, dan tak seorangpun mungkin tahu betapa ironi menjalani hidup. Aku tersenyum, seakan aku tercipta bukan untuk berbuat lain, selain tersenyum. Namun ‘Maaf’ merupakan kata jitu yang mampu luluh lantakkan, bahkan lukai rasa, memaksa bungkukkan kepala dengan malu dan kagum di depan ruh mulia yang merendahkan diri, dan memohon ampunan dari masa lalu yang pahit dan menggetirkan (Elang Senja)

Manusia-Manusia Edan

Yang dilahirkan pada semua jaman
mengutuk fajar pagi
memaki kemanusiaan di bawah matahari
penakluk alam semesta di senjakala
pemuji diri, sembah lutut di malam hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar